JAKARTA – Diskotek Pujasera nampaknya tak mengenal program Asta Cita Pemberantasan Narkoba yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Di diskotek tersebut pengunjung dapat dengan mudahnya meraih barang haram seperti ekstasi.
Pantauan media ini, diakhir pekan lalu, hari Jumat lanjut hingga Minggu, ratusan orang Masih asyik berpesta narkoba di kawasan gemerlap tersebut.
Pengunjung diskotek tidak kesulitan untuk mendapatkan barang haram tersebut. Tanpa harus mencari, tawaran untuk memperoleh butir ekstasi datang sendiri dari para waiter yang mendatangi pengunjung di meja pelayanan.
“Mau pesan vitamin berapa om?” berikut tawaran salah seorang waiter kala mendatangi di meja dalam ruangan diskotek, beberapa waktu lalu.
“Nanti saja, saya baru datang,” ujar salah seorang pelanggan kepada waiter
Dari hasil penjelasan waitres, narkoba jenis ekstasi warna oranye , Hijau dan ungu dijual Rp. 1.100.000 per butir.
Jenis ekstasi dengan harga itu diklaim sebagai kualitas terbaik untuk menemani pengunjung menikmati dentuman musik yang dimainkan DJ di diskotek tersebut.
“Ada juga yang harganya Rp 900.000 per butir. Tapi naiknya lama, durasinya ga lama,” ucap sang waitres.
Perihal maraknya peredaran narkoba jenis ekstasi di Diskotek Pujasera sebenarnya bukan informasi baru dikalangan media. Hanya saja diskotek ini seolah tak tersentuh oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, salah seorang warga yakni yamen sebut saja begitu, warga sekitar yang berprofesi sebagai tukang parkir mengaku diskotik pujasera buka setiap harinya .
“Setiap hari buka bang, kalau Sabtu – Minggu tutup jam 12 siang. Banyak kali mobil dan sepeda motor yang keluar masuk untuk parkir, yang orangnya datang hanya untuk dugem di diskotik ini.” ujarnya.
Meski begitu, belum terlihat ada tindakan sangat tegas dari aparat keamanan untuk menimbulkan efek jera atas peredaran barang haram tersebut.
Maraknya peredaran pil gedek-gedek di lokasi ini, sepertinya tak terpantau oleh jajaran Dirnarkoba Polda Metro Jaya. (Dng)
