Tak Perlu Ragu Soal Rating Usia, Film Keluar Main 1994 Pilihan Pas untuk Nonton Bareng Keluarga di Libur Lebaran
Topvira, Makassar – Film asli Makassar, “Keluar Main 1994”, yang disutradarai oleh Ihdar Nur dan
diproduksi oleh DL Entertainment, telah berhasil memikat penonton dengan kisahnya yang menghibur
dan penuh nuansa nostalgia era 90-an. Para penonton berhasil masuk ke dalam cerita yang mengangkat
tema seputar impian, keluarga, dan masa remaja yang bisa ditonton oleh semua anggota keluarga. Jika
liburan kali ini ingin mengajak keluarga nonton bareng, tapi ragu filmnya tak sesuai dengan rating usia,
film Keluar Main 1994 adalah pilihan yang tepat.
Dengan drama keluarga yang hangat dan komedi yang segar, film ini akan menyuguhkan perjalanan
emosional seorang pelajar bernama Ibo yang bercita-cita menjadi pemain bola, namun harus berjuang
melawan harapan orang tuanya yang menginginkannya fokus pada pendidikan. Meski menghadirkan
drama keluarga yang mendalam, “Keluar Main 1994” tetap mempertahankan unsur hiburan dengan
penuh keceriaan, dilengkapi dengan celetukan-celetukan komedi yang khas.
Produser film ini, Liani Kawati, menyatakan harapannya bahwa lebih banyak penonton dapat menikmati
momen nostalgia dan hiburan bersama “Keluar Main 1994”. “Karena sudah memasuki musim libur
Lebaran, film ini dapat menjadi salah satu alternatif tontonan yang menarik. Saya berharap antusiasme
penonton terus berkobar untuk film ini, dan semoga film ini mampu mencuri hati para penonton di
sepanjang musim libur Lebaran kali ini,” ujarnya dengan antusias.
Bagi yang belum sempat menonton “Keluar Main 1994”, jangan sampai kelewatan memasukkan film ini
ke dalam daftar tonton film di libur Lebaran kali ini. “Keluar Main 1994” dibintangi oleh Arif Brata, Alisa
Safitri, Ryan Hidayat, Andreuw Parinussa, dan Mellong, yang membawa karakter-karakter dalam film ini
hidup dan menarik perhatian penonton.
Menurut Arif Brata, pemeran utama di film ini, banyak hal yang bisa dipetik dari film ini. Selain hiburan
yang sudah pasti bisa mengocok perut penonton, film yang menggunakan dialek Makassar ini
memberikan pelajaran tentang pentingnya rasa kekeluargaan hingga eratnya persahabatan di masa-masa
remaja.
“Saya berharap antusiasme penonton terus berlanjut untuk film ini, dan semoga film ini dapat mencuri
hati para penonton di selama musim libur Lebaran kali ini,” ungkap Arif Brata.