Rangkaian Hut Kemerdekaan Indonesia dan 100 Hari Kerja Bupati/Wakil, Pemkab Jayawijaya Gelar Festival Budaya Lembah Baliem di Distrik Usilimo

0

JAYAWIJAYA- TOP VIRAL- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya kembali menggelar Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33, di Distrik Usilimo, 7-9 Agustus 2025 dari pukul 10.00 – 15.30 WIT.

Kegiatan Baliem Valley Cultural Festival, ke-33 tahun 2025 menjadi satu rangkaian dengan perayaan HUT RI 17 Agustus tiap tahun yang menjadi agenda tourist destination.

Adapun jarak tempuh lokasi acara festival budaya dlangsungkan di Distrik Usilimo (sama seperti tahun sebelumnya), sekitar 30 menit berkendaraan ke arah barat dari kota Wamena.

Historical-nya FBLB pertama kali
diadakan tahun 1989 sebagai wahana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Lembah Baliem dari generasi tua kepada orang muda maupun sebagai ajang pertunjukan bag Wisatawan.

Geographically, Lembah Baliem is the heart of Tanah Papua yang sering menjadi pusat kebudayaan dan keberagaman sebagaimana terangkum dalam tema tahun ini.

“Budaya Saya, Warisan Saya, Dari Jayawijaya Untuk Dunia,” ujar Bupati Jayawijaya Papua Tengah, Atenius Murip, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (6/7/2025).

Atenius yang Laurens Ikinia, lebih jauh menjelaskan bahwa Festival Budaya Lembah Baliem menjadi ikonik bagi turis domestik maupun mancanegara
karena memiliki karakteristik yang unik, mengesankan, mengharukan, dan juga mendebarkan hati karena ada penampilan perang-perangan (perang tiruan).

” Hal ini, peragaan budaya yang
unik dan antik pada abad milenial ketika banyak orang terkosentrasi pada modernitas, membuat FBLB selalu memiliki kesan dan daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjuk sekaligus
memperkaya khasanah budaya bangsa Indonesia di kanca internasional,”beber Atenius Murip.

Objek wisata, hunian tradisonal (honai), area yang masih hijau dan segar, ditambah dengan orang Lembah Baliem yang ramah, bersahabat, bersahaja penuh dengan filosofis membuat kita semua terutama pada turis wajib hadir di festival ini.

Tidak dipungkiri juga bahwa FBLB merupakan salah satu even festival tertua di Indonesia dan telah memasuki TOP 10 Karisma Event Nusantara (KEN) dari
9 lainnya, misalnya Cap Go Meh Singkawang (Kalimantan Barat), Pesta Kesenian Bali (Bali) dan Semasa Piknik (DKI Jakarta).

Event FBLB merupakan momentum yang sangat dinantikan oleh semua pegiat dan pemikat karena selain penunjukan kebudayaan seperti tarian, anyaman noken, ukiran, makanan tradisional ada juga objek wisatanya misalnya mumi (usia puluhan tahun yang jarang ditemukan ditempat lain), gua, danau habema (berada di atas gunung), pasir putih, hutan pinus, batas batu dan lainnya.

Dengan demikian, FBLB secara langsung memberikan dampak positif bagi peningkatan UMKM terutama orang lokal, maupun pemilik akomodasi, restoran, dan
transportasi.

Rundown Acara Festival Budaya Lembah
Baliem.

Tanggal 1, 9 Agustus 2025 di Distrik Usilimo.

Tanggal 1, 7 Agustus 2025: Pembukaan, Rekor Muri (Pikon dan Etao), Atraksi Perang-Perangan, Atraksi Tarian Budaya, Hiburan dan Pameran UMKM.

Tangg 2, 8 Agustus 2025: Pameran UMKM, Workshop Budaya dan Warisanku, Atraksi PerangPerangan, Atraksi Tarian Budaya, Nyanyian Rakyat, Perlombaan (Sikoko, Karapan Babi, Anyaman Noken, Puradan).

Tanggal 3, 9 Agustus 2025: Atraksi Perang-Perangan, Atraksi Tarian Budaya, Nyanyian Rakyat, Perlombaan Rakyat, Atraksi Bakar Batu.

Penyelenggaraan FBLB tahun ini agak berbeda dengan sebelumnya, bentuk acara telah diatur sedemikian rupa dengan menghadirkan hal-hal baru yang belum pernah ditampilkan sebelumnya, misalnya pemecahan Museum Rekor Muri
Indonesia (MURI) untuk 1.500 pemain pikon (alat musik tradisional).

Dengan demikina, FBLB akan menorehkan 2 Rekor MURI, yang pertama 2019 untuk pembuat Noken (tas tradisional yang telah terdaftar di Unesco sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia tahun, 2012) dengan panjang, 30 meter.

Selain itu, ada beberapa Kementerian terkonfirmasi akan hadir. Diinformasikan juga bahwa sekitar 200 turis asing sudah terkonfirmasi hadir, akomodasi di Wamena telah tersedia beberapa hotel, guest house dan rumah tradisional (honai) sekitar area festival, tersedia 20 tour guide lokal (anak Papua), sekitar 63 UMK turut memeriakan FBLB tahun ini, baik orang Papua
maupun Nusantara dengan perincian, 10 UMKM kopi, 27 UMKM kerajinan tangan, pangan lokal ada 15, hasil bumi ada 4 serta ada 7 UMKM Khusus (PKK Kabupaten, PKK Provinsi, BPJS, Mama Ai, Kementerian Desa, Komite Olahraga Masyarakat – Kormi).

Momentum Festival ke- 33 tahun pada Agustus tahun ini adalah bertepatan dengan berakhirnya program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, Atenius Murip dan Ronny Elopere.

update berita : endang sumirah

Leave A Reply

Your email address will not be published.