JAKARTA – Pengalaman tidak mengenakan dialami oleh seorang wajib pajak berinisial R di Sistem Administrasi Manunggal Satu Pintu (Samsat) Wilayah Kota Jakarta Timur.
R menjelaskan dirinya ingin melakukan mutasi kendaraan bermotor dari Jakarta ke wilayah Jawa Barat. Saat berada di Loket Mutasi dirinya ditawarkan untuk dibantu prosesnya oleh salah satu oknum.
“Ada oknum yang menawarkan untuk dibantu dalam proses mutasinya,” kata R.
Dilanjutkan oleh R dirinya ditawari dengan harga Rp300 – Rp500 Ribu untuk jasa proses mutasi tersebut. Hanya saja dirinya enggan menggunakan jasa tersebut dan menolak dibantu.
“Rp 300 untuk motor dan Rp 500 ribu untuk mobil,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Forum Masyarakat Pemerhati Kebijakan Publik (FMPKP) Wisnu Haryanto menilai sudah seharusnya tidak adalagi kegiatan oungli di Samsat.
“Bagaimana itu bisa terjadi, jangan sampai justru orang dalam sendiri yang jadi oknumnya,” kata Wisnu.
Dirinya menyebut harusnya Dirlantas Polda Metro Jaya maupun Kanit Samsat Jaktim sudah bisa membersihkan oknum-oknum seperti ini.
“Bebas pungli jangan hanya jadi slogan. Dan Polri harus bisa membenahi hal seperti ini,” tutupnya.
Sementara itu Kanit Samsat Jaktim AKP Narendra Rian belum membalas permohonan konfirmasi perihal adanya dugaan pungli tersebut.
