Film Horor “Teman Tidur” Mengutamakan Tentang Moral Bagi Penonton
TopViral, Film “Teman Tidur” Mengedepankan Pesan Moral Bagi Penonton
Gala Premiere film layar lebar ‘Teman Tidur’ digelar di XXI Kemang Village, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023) malam.
Film karya sutradara Ray Nayoan ini dibintangi Mutiara Sofya, Givina Lukita Dewi, Baskara Mahendra, Rafael Tan, Khan Teux, Deandra Putri, Abun Sungkar hingga Meriam Bellina, Gunawan dan Kalina Ocktaranny.
Film ini bercerita tentang Kelly, salah satu siswi SMA Citra Pendidikan, yang bunuh diri karena menjadi korban bully dari geng sekolah dan foto sensualnya tersebar ke seantero sekolah.
Cerita berlanjut dengan kehadiran sosok arwah Kelly yang terus menghantui para pelaku perundungan.
Sutradara Ray Nayoan mengatakan produksi ini dibuat bukan serta merta hanya untuk menghibur masyarakat dengan mengangkat tren film horor atau thriller, tapi hal terpenting yang ingin dicapai agar semua penonton bisa mendapatkan pesan moral dari film ini.
“Film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pelajaran penting kepada para penonton baik itu remaja maupun orang tua yang memiliki anak di sekolah agar terus memperhatikan perkembangan dan pergaulan anaknya. Termasuk juga menyikapi kemauan sebagai orang tua, karena kadang pemaksaan kehendak kita juga jadi semacam bully,” jelasnya.
Produser Setyoro Swantomo meyakini film “Teman Tidur” akan diterima masyarakat Indonesia, terlebih lagi film ini dikemas dengan cerita yang sangat menarik dan juga genre yang diambil tengah menjadi tren di masyarakat kendati diputar di tengah bulan puasa.
Film ini juga memiliki tujuan yang baik, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai perundungan, kesehatan mental yang tidak boleh diabaikan begitu saja dan juga bagaimana harus ada kesinambungan antara pendidikan di keluarga dan di sekolah.
Gesya Shandy yang memerankan karakter Claudia mengaku sangat dekat dengan karakter yang diperankannya. “Claudia ini bucin, aku juga. Dia bucin karena gak dapat perhatian di rumah jadinya lari ke pacar terus jadi menuruti apa aja perintah pacarnya,” bebernya.
Karakter Claudia memang mendapat bully di rumah dari orangtuanya yang memaksakan
kehendak. Gesya menjelaskan karakter Claudia mendapat penolakan dari orang tua ketika ingin menjalankan hobinya berenang.
Gesya bersyukur, dirinya selalu mendapatkan dukungan dari orangtua di rumah untuk menjalankan hobi dan aktivitasnya termasuk bermain seni peran asalkan itu bersifat positif dan tidak melanggar aturan atau norma yang berlaku.
Kalina Ocktaranny yang juga berperan dalam film ini mengatakan pernah juga merasakan
perundungan atau bully. Baginya, bully bisa membuat orang yang menjadi korbannya itu
menjadi down dan bisa sangat berdampak buruk bagi kesehatan mental korbannya.
Sementara itu, Gunawan mengungkapkan alasannya tertarik terlibat dalam film ini.
Menurutnya, ceritanya bagus karena menceritakan hal yang sangat relevan dan dekat dengan kita karena terkait anak, peran orang tua, pergaulan di sekolah yang memang itu merupakan kehidupan sehari-hari Tuturnya.( Red/Pray)