Lisa Mariana Bongkar Fakta,dari DM IG hingga Somasi Hukum
Jakarta, 11 April 2025 —
Model sekaligus selebgram Lisa Mariana akhirnya buka suara di hadapan publik terkait isu yang selama ini hanya beredar di ruang digital. Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta Utara, Lisa didampingi kuasa hukumnya, Daniel Nabanan, menyampaikan pengakuan mengejutkan mengenai hubungan pribadinya dengan mantan Gubernur, RK

Daniel Nabanan mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat somasi kepada RK pada hari yang sama, Jumat (11/4), sebagai bentuk undangan terbuka untuk duduk bersama guna meluruskan berbagai hal yang dinilai simpang siur.
“Somasi ini berisi ajakan untuk bertemu, mencari titik terang, dan membuka ruang klarifikasi demi kepentingan hukum serta etika publik,” ujar Daniel kepada wartawan.
Lisa Mariana, yang selama ini memilih diam, kini merasa waktunya telah tiba untuk berbicara. Ia mengungkap awal mula hubungannya dengan RK yang disebut terjalin sejak Mei 2021. Menurut Lisa, perkenalan itu terjadi melalui sosok publik berinisial AA, yang kemudian mempertemukan mereka secara tidak langsung melalui media sosial.
“Komunikasi kami berlanjut lewat Instagram, lalu pindah ke Telegram. Saat itu status hubungan kami sudah lebih dari sekadar teman,” kata Lisa.
Lisa mengaku pernah diundang ke Palembang oleh RK pada Juni 2021. Tak lama setelah itu, ia menyatakan dirinya positif hamil. Pengakuan tersebut, menurut Lisa, justru berujung pada permintaan untuk menggugurkan kandungan.
“Beliau meminta saya menggugurkan kandungan, dan bahkan mengirimkan sejumlah uang. Tapi saya tidak melakukannya,” ujar Lisa dengan suara bergetar.
Menurut pengakuan Lisa, ia menerima kiriman dana sekitar Rp100 juta yang disebut sebagai bentuk “penyelesaian pribadi”. Namun, ia menyayangkan sikap RK yang kemudian disebut menghilang secara perlahan. Lisa mengklaim bahwa selama beberapa bulan terakhir, ia harus meminta bantuan secara berkala untuk kebutuhan hidup dan pendidikan.
Konferensi pers ini juga menyinggung tekanan dari pihak ketiga, termasuk ajakan ke rumah sakit tertentu dan permintaan menandatangani dokumen yang belum sempat ia baca. Lisa menyebut bahwa saat itu ia merasa tidak nyaman dan keberatan atas tekanan yang dirasakannya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak RK terkait tuduhan tersebut. Tim hukum Lisa menegaskan bahwa langkah somasi ini adalah bagian dari upaya penyelesaian secara hukum dan berharap RK atau kuasanya bersedia membuka ruang komunikasi.
“Kami ingin menjaga martabat semua pihak. Karena ini sudah menjadi konsumsi publik, maka kami juga merasa perlu menyampaikan secara terbuka,” tutup Daniel.